Februari 20, 2012

Selembar Koran dan Pelajarannya

Pada suatu ketika saya dihadapkan pada sebuah game sederhana yang membutuhkan penalaran dan pola pikir yang benar. Game itu pun sebenarnya sedikit membingungkan apabila kita tidak memahami perintah atau instruksi yang diberikan.
Jadi begini....
Permainan ini untuk sebuah grup beranggotakan tujuh orang (karena memang jumlah kelompokku ada tujuh orang), diberikan selembar koran (hanya selembar, tapi selembar yang lebar itu dibagi dua. bayangkan) dan kita dituntut bagaimana caranya agar semua anggota grup bisa masuk ke dalam koran tanpa merusak koran yang selembar itu
Respon para peserta game pasti berbeda-beda. Ada beberapa kelompok yang semua anggotanya menginjak koran dengan "gendong-gendongan" biar semua bisa "masuk" ke dalam koran, ada yang menuliskan nama semua anggota kelompoknya dalam koran tersebut, ada pula yang sampai merusak, menyobek-nyobek koran lalu menempelkan pada tubuhnya.
Disini ada beberapa poin yang bisa diambil.
Pertama, apabila kita "gendong-gendongan" maka bisa didapat:  untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, kita harus melakukan serangkaian perjuangan dan pengorbanan yang tak mudah. Kita harus rela dan berlapang dada dengan keadaan yang sedang berada dibawah. Ingatlah pula bahwa hidup itu berputar bagaikan roda, kadang di atas, kadang di bawah.
Kedua, apabila kita hanya menuliskan nama dalam koran itu, maka bisa di dapat: jika kita ingin dikenang, dikenal dalam masyarakat luas maka yang kita lakukan tak cukup dengan hanya menitip nama pada sebuah media tanpa ada hasil kerja. Jadi pada intinya, hidup bahagia itu tidak bisa didapat dengan cara yang instan. Diperlukan kerja keras untuk meraih kesuksesan.
Ketiga, apabila kita merusak koran tersebut, maka bisa didapat: percuma saja seseorang dikenal oleh masyarakat luas namun dengan citra dan nama baik yang telah tercoreng. Ia dikenal masyarakat karena ulahnya sendiri, dia telah merusak hidupnya sendiri dan merusak nama baiknya.
Baiklah...semoga bermanfaat dan bisa memberikan sedikit inspirasi bagi kita semua

Februari 04, 2012

Profesi Baru Para Seattleism

Beginilah kelakuan para sebagian seattleism ketika jam kosong pada Jumat, 27 Januari 2012. Setelah sukses mengguncang dunia dengan dugem dan dangdut, kini............kami berpindah haluan dan profesi. Fisika 2 jam...??? okee check it out!!




















Itu masih belum seberapa. Sesungguhnya kami menyimpan foto gila kami kurang lebih yaaa ratusan lah :O
Tapi disinilah letak kekompakan kami. Kami senang, kami bangga, kami mempunyai ciri khas, kami tak biasa, kami luar biasa, kami segalanya. Aku sebutin yaa yang paling banyak muncul fotonya: aku, adel, anggek, farra (ini dia nih, setiap ava anak-anak mesti ada dia, NGEKSIS ABIS), stella, venny, diana. Inilah hal-hal sederhana yang kelak akan selalu terkenang dalam benak kami masing-masing. Seattle tetaplah Seattle dengan ciri khas yang selalu berbeda dengan kelas yang lain.