Desember 15, 2011

Di Salah Satu Sudut SMADA...

SMA Negeri 2 Surabaya...masyarakat yang sudah familiar, menyebutnya SMADA. Berdasarkan Wikipedia, sebagian besar masyarakat bahkan menganggap smada sebagai salah satu sekolah kaum borjuis alias sekolahnya anak-anak high class. Sekolah yang unggul hanya di bidang non-akademis, namun dalam bidang akademis mereka kalah. Sekolah yang dulunya dan 'akan' melahirkan artis-artis papan atas ibukota. Dan masih banyak anggapan-anggapan lain tentang smada tercinta ini.
Namun tahukah anda bahwa semua pandangan tentang masyarakat itu SALAH BESAR!!!!
Ya, smada bukan sekolah borjuis. Smada merakyat, kok. Smada tidak hanya unggul dalam bidang non-akademis, namun juga dalam bidang akademis. Bisa dibuktikan sendiri :)
Dan tahukah anda bahwa di smada saat ini ada sebuah kelas yang para siswanya amat sangat luar biasa. Mereka menamakan dirinya #seattle (Sebelas IPA Telu). Mengapa demikian? Nanti deh cari tahu sendiri ;)
Di kelas ini siswanya sangat beragam. Mereka semua sangar. Awalnya aku merasa biasa saja ada di kelas ini, namun beberapa bulan kemudian aku menyadari bahwa mereka itu rata-rata PEMALAS, suka tidur di kelas, sering mengabaikan guru, suka lesehan, macem-macem lah. Tapiiiiii......lihatlah kalau ulangan. Nilainya spektakuler, bung. Benar-benar We O We!!!!
Namun ada satu aib yang sebenarnya harus ditutupin (tapi malah tak ceritain, maaf ya rek :p )
Kalo pelajaran mereka suka sekali dengerin musik keras-keras di speaker kelas (speaker baru). Lagu gramedia yang menye-menye, lagu galau, hingga DANGDUT!!! Bayangkan, mau jadi apa kelas ini?? Salah satu guru, sebut saja "pak Pebe" yang pada dasarnya memang suka dangdut kadang ikutan dangdutan sama kelas ini. Ckckckc... Bahkan beliau menyebarkan hal ini pada kelas lain, AAAAARRRRGGHHHHHHHH...... -_____- mau ditaruh mana muka kita, teman-teman???
Aib yang lain yaitu, kita suka dugem pas jam kosong dan jam istirahat. Lampu kelas dimatikan, musik dimainkan, lalu kami berjingkrak-jingkrak sesuka hati. Tak jarang lho aksi kami ini tertangkap basah oleh para guru ;;)
Walaupun demikian, itulah yang membuat kami kompak. Itu pula yang membuat kami menyatu. Perasaan senasib seperjuangan membuat kami termotivasi untuk berjuang demi impian kami masing-masing dengan cara yang sedikit 'tak biasa'. Cara ini bagaikan liku-liku jalan kami yang nantinya akan mengantarkan kami ke gerbang keberhasilan.
Dan saat seperti ini (usai UAS dan remidi) kami merasa sangat merindukan atmosfer kelas itu. Kelas yang penuh cinta dan harapan. Suasana kegiatan pembelajaran yang unik dan menyenangkan juga sangat kami rindukan. Ingatlah kawan, bahwa perbedaan itu indah :')

Desember 04, 2011

Kasih Tak Sampai

Suka pas penampilan ini. Konsepnya bagus banget, kayak berdiri diatas tebing mau lompat ke laut karena "Kasih Tak Sampai" sambil nyanyi-nyanyi, galau banget gitu lah. Suaranya bikin merinding, dalem banget...


Tapi ada versi lain nih, gak kalah bagus. Obiet sama Patton. Tapi suaranya Patton yang ini gak seperti yang sama Rio :))


First Time I Knew This Song

Ini Patton. Runner Up Idola cilik 2. Aku tahu lagu ini dari dia. Dan suaranya Patton memang sangar. There's no word to describe his performance. Two thumbs up and I gave him standing ovation


Ketika itu aku memang udah suka sama patton. Penampilannya selalu kunanti. Dan sampai pada suatu hari dia menyanyikan lagu itu dengan sempurna. We O We!!!

Desember 03, 2011

Pernahkah Kita...??!!!

Pernahkah kita merasa bahwa suatu ketika cobaan dan kesedihan serta kegalauan datang tanpa mengenal waktu?  Pernahkah kita merasa bahwa cobaan itu tak kunjung usai? Selalu ada cara untuk 'memanggilnya' walaupun sesungguhnya dia tak pernah diinginkan. Masalah satu selesai, muncullah permasalahan baru yang tak jarang lebih menyusahkan dari sebelumnya.
Hal itu mungkin wajar, dan amat sangat sering mengganggu hidup kita. Terkadang timbul keluhan-keluhan seperti, "Ya Tuhan, aku sudah tidak kuat dengan semua ini. Ingin sekali rasanya beban ini segera pergi", atau, "Kenapa semua ini harus terjadi padaku? Apa salahku?", atau bahkan, "Aku udah bosan dengan semua ini. Bosan dengan hidup yang tak adil ini!"
Itu semua hanya sebagian kecil dari segudang kasus yang muncul akibat datangnya cobaan. Hingga tak jarang sejumlah umat manusia nekat mengakhiri hidup hanya karena kurang sabarnya diri mereka terhadap cobaan atau ujian yang mereka hadapi. Mereka tak menyadari bahwa sesungguhnya perbuatan mereka itu hanya akan membawa kerugian bagi diri mereka sendiri.
Ingatlah satu hal. Bahwa cobaan itu datang untuk menguji seberapa besar kuat iman kita kepada Alloh. Dia hanya ingin tahu, apakah makhluk ciptaanNya selalu mengingatNya atau malah mengkufuriNya?
Sadarlah bahwa sesungguhnya Alloh selalu sayang pada semua makhluk ciptaanNya. Alloh menunjukkan rasa cintaNya itu dengan cobaan yang diberikan pada manusia. Alloh ingin kita sebagai manusia ciptaanNya selalu ingat padaNya. Semakin sering manusia mendapat cobaan (atau mungkin hanya sebuah teguran dan peringatan) maka semakin besar rasa cinta Alloh pada orang itu, dengan syarat bahwa orang itu akan semakin mendekatkan diri padaNya. Namun lihatlah kenyataan yang ada di sekitar kita. Banyak diantara mereka yang tak kuat. Mereka sesungguhnya tak tahu bahwa Alloh sangat mencintainya. Dan akhirnya mereka melupakan Tuhannya. Sungguh merugi, Na'udzubillahi min dzalik.
Maka dari itu, jadikan ujian itu sebagai perantara untuk bisa lebih mendekatkan diri pada Alloh. Jangan menjadikan ujian sebagai beban hidup yang memberatkan. Semakin sering kau mendapat ujian maka semakin besar pula rasa cinta Tuhanmu dengan syarat apabila kita tetap berada di jalan yang diridhoiNya. Pasrahkan semua ujian yang kita dapatkan pada Alloh. Berserah diri, ikhlas, dan terima saja.  Karena dengan cara itulah Tuhanmu menunjukkan rasa cintaNya padamu