Oktober 18, 2011

Sedikit Ulasan Tentang UTS

Fisika : 32 --> remidi
Matematika : 82
Biologi : 84
Agama : 100
Pkn : 75 (offside) --> remidi
Kewirausahaan : 55 --> remidi
Bahasa Indonesia : 87.5
Bahasa Inggris : 85
Bahasa Jepang : 91
Kimia : 72 (offside) --> remidi
Sejarah : 64 --> remidi
TIK : 55 --> remidi

Bisa kita lihat itulah list nilai UTS dari seorang siswa bernama Aulia Fitri di SMA Negeri 2 Surabaya. Pas, enam remidi, enam lolos. Namun jika diamati ada dua nilai yang sangat-sangat offside diantara list nilai diatas. Ya, Pkn dan Kimia. Dan kalian tau? Bagaimana rasanya mendapatkan nilai yang offside seperti itu? LUKAAAAAA!!!!! Benar-benar menyakitkan :(((
Mengapa dikatakan offside? Jadi begini, sekolahku tercinta menerapkan nilai KKM sebesar 76, nilai yang amat sangat nanggung bukan? Jadi tergantung sekali sama jumlah soalnya. Kalau 40 soal, ada kemungkinan untuk mendapatkan nilai 75, tipis sekali dengan KKM. Artinya kurang satu soal yang dikerjakan benar lagi yang dibutuhkan untuk melampaui KKM. SATU!!!! Lalu apabila jumlah soal 50, ada kemungkinan mendapat nilai 74, dan itu juga kurang satu soal benar yang bisa menyelamatkan dari remidi. Dan jika jumlah soal ada 25 ada kemungkinan pula mendapat nilai 72, dan itu artinya juga kurang satu soal yang dikerjakan dengan benar untuk meloloskan diri dari jeratan remidi.
Dan sesungguhnya filosofi offside itu adalah sering kan kita melihat pertandingan sepak bola, dimana saja, ketika sang pemain berhasil melesakkan bola ke gawang lawan, tetapi seketika sang wasit menganulirnya karena "OFFSIDE". Yang semula hampir melakukan selebrasi karena berhasil, gagal deh. Nah, ini sama saja dengan sistem penilaian yang kualami. Harus merasakan pahitnya remidi hanya karena kurang satu soal yang benar!
Namun setidaknya ini meningkat dari kelas X dan UHT dua bulan yang lalu. Dan sesungguhnya ini bukan berarti bahwa saya bodoh. TIDAK SEPERTI ITU!! Saya bisa, namun nilai saya masih kurang *itu khusus yang offside* dan nilai yang tidak offside, yaa memang saya kurang memahami pelajaran itu, dan ditambah saya tidak belajar, pantaslah.
Ooohhh kimia, pkn. Sesungguhnya aku bisa lho ngerjain kalian. Sungguh. Kimia, aku suka sekali denganmu, aku selalu menantikan kehadiranmu di kelasku. Ditambah pula guru-guru yang mengajar kimia di kelasku dari kelas sepuluh memang asik, jadi gampang mudeng. Makanya nilai kimia di rapot diatas delapan puluh :') sangat terharu. Tapi kenapa kali ini offside ;____;
Dan pkn, aku juga bisa ngerjain kamuuuu~ tapi yaah mungkin ini belum saatnya lolos. Padahal kalo ulangannya esai malah nggak pernah remed, karena aku bisa mengarang bebas jawabannya, dan kalo esai itu walaupun salah masih lah dapet nilai, ya kan :(
Fisika, entah mengapa kau bagaikan monster yang siap memakanku dan teman-temanku kapanpun dimanapun dan kondisi apapun. Bayangkan dari seluruh siswa kelas sebelas IPA yang berjumlah kurang lebih 252 anak, hanya empat belas yang lolos. DEMI APAAAA
Matematika dan biologi, yaah alhamdulillah lumayan mudah. Bisa mengerjakan mereka dengan tenang, jujur, lancar, nggak tolah toleh :))
Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Yah bisa dikatakan bahwa mereka adalah kelebihanku. Jumlah remidi bisa tertolong karena ada mereka. Subhanallah :)) Eh bahkan ulangan bahasa jepangnya #seattle semua lolos, nggak ada satupun yang remidi, good job guys :DD
Agama, ini bisa dibilang pelajaran yang paling mudah. Udah soal yang keluar dari BTS semua, ditambah boleh buka tafsir, kalo masih remidi berarti.................
TIK, ini bahkan lebih parah dari fisika. dari seluruh angkatan sebelas IPA, yang berhasil lolos hanya EMPAT orang. GILAAAKKK
Dan ini, SEJARAH. Kami anak kelas sebelas IPA SMA Negeri 2 Surabaya memiliki guru sejarah yang amat sangat cantik, dengan make up tebal dan pesonanya sangat terpancar *ups*. Beliau bernama Siti Sumiana, namun panggilan sehari"nya adalah Ibu Anna :))
Yaahh, kalau cowok yang NGGAK remidi sejarah itu berarti dia adalah "CAH BAGUS" tapi kalau remidi bukan cah bagus lagi dong =))
Kalau cewek yang REMIDI itu berarti dia adalah "CAH AYU" tapi kalau nggak remidi ya bukan cah ayu lagi dong :P
Panjang ceritanya kenapa terjadi seperti ini.

Tapi ambil hikmah aja dari semua ini. Aku bersyukur dengan nilai-nilai yang kudapatkan, karena aku mengerjakannya dengan jujur. Asli dari pikiran dan kerja kerasku sendiri. Tanpa ada hasil mencontek. Dan aku senang, itu tandanya aku sudah mengalami kemajuan dalam belajarku. Dan bismillah semoga semakin hari bisa menjadi lebih baik lagi, dan nilai rapot bisa meningkat. Aamiin :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar